Harga Bitcoin (BTC) tengah menguji level support penting di kisaran US$112.650, setelah mencatatkan penurunan harian sebesar -1,46% ke posisi US$113.155. Penurunan ini beriringan dengan aksi keluar besar-besaran dari produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin yang mencapai US$333 juta. Di tengah tekanan tersebut, Indonesia justru sedang menjajaki potensi adopsi Bitcoin sebagai cadangan nasional.
Tekanan Teknis: Bitcoin Di Bawah Semua EMA
Bitcoin dibuka di level US$114.827 dan sempat mencapai level tertinggi harian di US$114.893 sebelum tergelincir ke titik terendah US$112.650. Rentang intraday sebesar 2,0% mencerminkan pola distribusi institusional, bukan panic selling.
Relative Strength Index (RSI) berada di angka 38,63, mendekati zona oversold, yang mengindikasikan potensi pantulan jangka pendek apabila support dapat dipertahankan.
Namun, struktur moving average masih menunjukkan bias bearish. Harga BTC kini berada di bawah seluruh Exponential Moving Average (EMA) utama:
- 20-hari: US$114.708 (+1,4%)
- 50-hari: US$115.380 (+2,0%)
- 100-hari: US$115.926 (+2,4%)
- 200-hari: US$114.714 (+1,4%)
Sinyal dari indikator MACD pun menunjukkan momentum bearish yang kuat, meski garis MACD masih berada di atas nol (88,61), histogram negatif sebesar -438,91 memperlihatkan tekanan jual yang dominan.
Volume transaksi selama penurunan tercatat moderat di kisaran 3.580 BTC, menandakan partisipasi institusional yang cenderung menurun. Average True Range (ATR) sebesar US$112.870 mengindikasikan lingkungan dengan volatilitas tinggi.
Konteks Historis: Koreksi Setelah Rekor Tertinggi
Harga BTC saat ini mencerminkan koreksi sebesar 8,22% dari puncaknya pada Juli lalu di US$123.218. Meski demikian, koreksi ini masih tergolong wajar mengingat lonjakan harga signifikan dari awal tahun 2025 yang dibuka di US$93.576.
Perjalanan sepanjang semester pertama 2025 mencerminkan pola akumulasi dan pemulihan:
- Februari-Maret: Koreksi ke US$81.976
- Mei: Rebound ke US$104.730
- Juni: Kenaikan ke US$107.199
- Juli: Puncak tertinggi US$119.447
Saat ini, zona support psikologis US$112.000–US$113.000 menjadi garis pertahanan penting bagi kelanjutan tren bullish.
Support & Resistance: Pertaruhan di US$112 Ribu
Zona support pertama berada di level US$112.650, dengan dukungan kuat di kisaran historis US$110.000–US$111.000. Apabila support ini jebol, risiko penurunan lanjutan ke US$105.000 semakin terbuka.
Di sisi lain, resistance awal berada di EMA 20-hari (US$114.708), kemudian EMA 50-hari (US$115.380), hingga EMA 100-hari (US$115.926). Breakout di atas resistance ini akan membuka jalan menuju area US$117.000–US$119.000.
ETF Outflow: Sinyal Distribusi Institusional
Outflow sebesar US$333 juta dari ETF Bitcoin menjadi yang terbesar sepanjang bulan ini. BlackRock dikabarkan tengah bersiap melepas 2.544 BTC senilai US$292 juta.
Namun, beberapa analis melihat peluang di balik tekanan ini. Shawn Young, Chief Analyst di MEXC Research mengatakan kepada Cryptonews, “Meskipun pasar mengalami tekanan, buyer tetap agresif mempertahankan level support penting, memungkinkan BTC untuk rebound ke atas US$118.000.”
Ethereum bahkan mengalami outflow lebih besar, yakni US$465 juta, menunjukkan pola de-risking secara sistemik.
Regulasi dan Adopsi: Antara Tekanan dan Peluang
Di tengah tekanan jual institusional, sejumlah perkembangan regulasi memberikan angin segar. Pemerintah AS dikabarkan sedang menindak tegas praktik debanking terhadap entitas kripto.
Ray Youssef, CEO NoOnes, menyatakan, “Keyakinan terhadap nilai jangka panjang Bitcoin tetap solid. Dinamika pasokan Bitcoin dan minat institusional masih menjadi fondasi harga.”
Indonesia menjadi sorotan setelah wacana menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan nasional kembali mencuat. Langkah ini dinilai sejalan dengan tren adopsi tingkat negara.
Fundamental Pasar: Dominasi Masih Kuat
Meskipun harga tertekan, Bitcoin masih memegang dominasi pasar sebesar 61% dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2,24 triliun. Volume perdagangan melonjak 12,65% menjadi US$59,33 miliar.
Pasokan beredar sebanyak 19,9 juta BTC atau 94,8% dari total suplai maksimum 21 juta koin, memberikan dukungan fundamental selama tekanan berlangsung.
Sentimen Sosial: Kekhawatiran Tinggi, Peluang Terbuka
Menurut data LunarCrush, Bitcoin AltRank merosot ke posisi 701, mencerminkan kekhawatiran komunitas. Skor Galaxy berada di 63, menandakan sentimen pasar mulai negatif.
Namun, jumlah engagement tetap tinggi di angka 80,08 juta meskipun menurun 21 juta dari sebelumnya. Sebanyak 259 ribu lebih penyebutan terkait Bitcoin menunjukkan atensi publik tetap terjaga.
Tiga Skenario 90 Hari ke Depan
- Rally dari Support (40%) Jika level US$112K berhasil dipertahankan dan outflow ETF stabil, BTC berpotensi rebound ke kisaran US$125K–US$130K.
- Konsolidasi Berkepanjangan (35%) Penurunan ETF berlanjut namun harga tetap dalam rentang US$105K–US$115K selama 8–12 minggu, memberi ruang untuk akumulasi institusional dan negara.
- Koreksi Lebih Dalam (25%) Jika support US$112K jebol, tekanan jual bisa membawa harga ke zona US$100K–US$105K.
Kesimpulan: Bitcoin di Persimpangan Jalan
Analisis ChatGPT menunjukkan bahwa Bitcoin kini berada pada titik kritis antara tekanan jual institusional dan dukungan dari adopsi negara.
Jika support US$112.000 berhasil dipertahankan dan regulasi terus berkembang positif, BTC berpotensi naik ke US$130.000 dalam 90 hari. Namun, kegagalan mempertahankan support dapat membuka jalan koreksi lebih dalam menuju US$100.000 sebelum fase akumulasi berikutnya dimulai.
Leave a Reply