Akun resmi TRON DAO di platform X dilaporkan mengalami peretasan melalui teknik social engineering, mengakibatkan kerugian finansial setidaknya sebesar $45.000 bagi pengguna yang tidak sengaja berinteraksi dengan konten penipuan tersebut.
Insiden ini terjadi pada pukul 09.25 waktu Pasifik, di mana pihak tak bertanggung jawab berhasil mengambil alih akun dan menyebarkan tautan berbahaya melalui unggahan serta pesan langsung (direct messages). Dalam waktu singkat, pengguna yang terjebak dilaporkan kehilangan dana melalui interaksi dengan alamat kontrak yang dicantumkan pelaku.
Seruan Justin Sun dan Tindakan Cepat Komunitas
Pendiri TRON, Justin Sun, segera mengeluarkan pernyataan melalui akun pribadinya, meminta OKX Exchange untuk membekukan dana hasil curian tersebut. Ia juga memperingatkan pengguna agar tidak mengklik tautan mencurigakan yang beredar.
Sementara itu, komunitas kripto langsung menyerukan kewaspadaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital. Banyak yang menekankan perlunya otentikasi dua faktor dan pemantauan rutin atas aktivitas akun media sosial, khususnya di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Kasus Serupa di Curve Finance
Tak hanya TRON DAO, Curve Finance juga mengalami peretasan serupa. Akun mereka dimanfaatkan untuk menyebarkan tautan palsu bertema airdrop. Meski belum ada laporan kerugian yang terverifikasi dari insiden tersebut, pola serangannya menunjukkan kecenderungan pelaku untuk mengeksploitasi kepercayaan pengguna melalui metode rekayasa sosial.
Tantangan Keamanan di Dunia Kripto
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus peretasan yang menargetkan platform DeFi dan jaringan Layer 1. Teknik social engineering menjadi senjata utama karena memanfaatkan kelengahan pengguna, bukan kelemahan teknologi.
Analis industri menilai bahwa regulasi yang belum matang dan kurangnya protokol keamanan menyeluruh menjadi faktor utama rapuhnya sistem keamanan di dunia kripto. Mereka mendesak agar perusahaan blockchain mengimplementasikan kebijakan keamanan yang lebih ketat, serta memperkuat edukasi kepada pengguna dalam menghadapi ancaman digital yang semakin kompleks.
Solusi Jangka Panjang: Edukasi dan Regulasi
Pakar keamanan siber menyatakan bahwa kejadian seperti ini bisa dicegah jika ada kombinasi antara teknologi pengamanan tingkat tinggi dan literasi digital yang memadai. Mereka juga mendorong pembentukan standar keamanan terpadu yang bisa diterapkan lintas platform.
“Selama pelaku masih bisa mengecoh manusia, teknologi seaman apapun tetap bisa ditembus,” ungkap salah satu analis kepada media.
Leave a Reply