Adam Back Prediksi Bitcoin Bisa Tembus $1 Juta, Didukung ETF dan Minat Institusional

Adam Back Prediksi Bitcoin Bisa Tembus $1 Juta, Didukung ETF dan Minat Institusional

Adam Back, tokoh terkemuka dalam komunitas Bitcoin sekaligus CEO Blockstream, menyatakan bahwa harga Bitcoin saat ini masih jauh dari nilai fundamentalnya. Ia bahkan memprediksi aset kripto terbesar itu bisa melonjak hingga $500.000 hingga $1 juta per koin dalam siklus pasar yang sedang berlangsung.

Dalam wawancara terbaru bersama Decrypt, Back mengungkapkan keterkejutannya terhadap harga Bitcoin saat ini yang berada di kisaran $103.300. Menurutnya, harga ini belum mencerminkan besarnya minat institusional dan berbagai perkembangan signifikan dalam ekosistem kripto.

“Saya rasa siklus kali ini bisa sangat tinggi. Jadi saya memprediksi antara $500.000 hingga $1 juta, karena banyak hal yang sedang terjadi,” ujarnya optimistis.

Awal Siklus Empat Tahunan Bitcoin

Back menjelaskan bahwa harga Bitcoin bergerak dalam siklus empat tahunan, yang cenderung memanjang dari waktu ke waktu. Ia menilai saat ini pasar masih berada di tahap awal siklus tersebut. Salah satu pendorong utama dalam pandangannya adalah persetujuan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.

Produk ETF yang disetujui oleh regulator ini telah menyerap lebih dari $41 miliar dana masuk bersih. Dikelola oleh raksasa finansial seperti BlackRock dan Fidelity, ETF ini membuka jalan bagi investor institusional dan ritel yang sebelumnya enggan terlibat langsung dengan aset kripto.

Selain itu, Back menyebut iklim politik yang lebih ramah terhadap kripto di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump turut mendukung pertumbuhan ekosistem digital ini.

“Saya rasa begitu kita mencapai rekor harga baru, harga bisa cepat naik lebih tinggi,” tambah Back, mengacu pada psikologi pasar yang sering mempercepat kenaikan harga.

Sebagai sosok yang pernah berinteraksi langsung dengan Satoshi Nakamoto pada 2008 dan pencipta Hashcash—protokol yang menginspirasi mekanisme mining Bitcoin—prediksi Back mencerminkan keyakinannya akan masa depan Bitcoin dalam sistem keuangan global.

Saylor: Harga Tertahan Akibat ‘Tangan Lemah’

Sementara itu, Michael Saylor, pendiri perusahaan investasi Strategy, mengemukakan pandangan berbeda mengenai stagnasi harga Bitcoin yang belum mampu menembus $150.000.

Dalam podcast Coin Stories bersama Natalie Brunell pada 9 Mei lalu, Saylor menjelaskan bahwa pasar tengah mengalami rotasi dari pemegang jangka pendek ke investor institusional yang berorientasi jangka panjang.

“Banyak Bitcoin sebelumnya dipegang oleh pemerintah, pengacara, dan kurator kebangkrutan. Mereka tidak memiliki pandangan investasi 10 tahun, dan melihat reli ini sebagai peluang untuk menjual,” ungkap Saylor.

Menurutnya, aliran dana kini berpindah ke investor institusional melalui ETF Bitcoin spot dan strategi keuangan perusahaan yang menjadikan Bitcoin sebagai cadangan kas.

Harga Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi $109.000 pada 20 Januari, sehari sebelum pelantikan Trump sebagai presiden AS. Namun, harga kemudian terkoreksi hingga menyentuh $76.273 pada awal April.

Keyakinan Jangka Panjang

Kedua tokoh sepakat bahwa Bitcoin masih memiliki prospek pertumbuhan yang luar biasa. Saylor menekankan pentingnya investor jangka panjang dalam mendukung harga yang stabil dan bertumbuh. Sementara Back meyakini bahwa momentum pasar dan partisipasi investor ritel akan memperkuat tren kenaikan ke depan.

Dengan meningkatnya adopsi institusional, regulasi yang semakin terbuka, dan infrastruktur kripto yang makin matang, Bitcoin dinilai hanya berada di awal perjalanan kenaikannya.