Pengusaha Pembenihan Ikan Menerima Pembayaran dengan Kripto

Pengusaha Pembenihan Ikan Menerima Pembayaran dengan Kripto

Inovasi kembali terjadi di sektor agribisnis. Seorang pengusaha pembenihan ikan di Lampung membuat gebrakan dengan menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto. Langkah ini disebut sebagai terobosan yang menggabungkan dunia perikanan tradisional dengan teknologi finansial modern.

Transaksi Lebih Cepat dan Efisien

Adalah Joni Wahyudi (42), pemilik usaha benih ikan air tawar “Nusantara Fish Farm” di Pringsewu, Lampung. Ia mulai menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, dan USDT sejak awal tahun 2025. Menurut Joni, pembayaran kripto membuat transaksi antar daerah maupun luar negeri lebih cepat dan minim biaya.

“Pembeli saya bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga dari Malaysia dan Singapura. Lewat kripto, mereka bisa bayar dalam hitungan menit,” kata Joni kepada tim redaksi.

Dukungan dari Generasi Muda

Inovasi ini mendapat sambutan positif, terutama dari para pembeli muda dan reseller digital yang terbiasa dengan dompet digital dan teknologi blockchain. Joni mengakui bahwa anak sulungnya yang masih kuliah jurusan Sistem Informasi ikut mendorong adopsi sistem pembayaran ini.

Tantangan Regulasi Masih Ada

Namun, di balik kemudahan itu, Joni tetap mengakui bahwa penggunaan kripto sebagai alat pembayaran belum sepenuhnya mendapat legalitas dari pemerintah Indonesia.

“Saya tetap lapor ke pihak pajak, dan saya konversi nilai kripto ke rupiah untuk transparansi. Harus tetap patuh aturan,” tambahnya.

Pakar ekonomi digital, Dr. Arif Sutopo, menyebut langkah ini sebagai bagian dari tren global. “UMKM yang berani mengadopsi teknologi akan lebih tahan krisis dan siap ekspansi pasar,” katanya.

Dorongan Transformasi Digital UMKM

Pemerintah daerah pun dikabarkan tertarik untuk mempelajari model bisnis Joni. Dinas Perikanan Provinsi Lampung menyebut inovasi ini bisa jadi contoh bagaimana sektor tradisional bisa naik kelas dengan transformasi digital.

Masa Depan Kripto di Dunia Agribisnis

Meski masih tergolong baru, langkah ini menunjukkan bahwa dunia pertanian dan perikanan tidak tertinggal dalam urusan teknologi. Joni berharap, akan semakin banyak pelaku usaha kecil yang melek teknologi dan berani mencoba hal baru.

“Saya bukan anak IT. Tapi saya belajar dari anak saya, nonton YouTube, dan diskusi di grup Telegram. Yang penting mau belajar,” tutup Joni sambil tersenyum.